Beberapa waktu yang lalu KPU telah menetapkan daftar partai politik peserta Pemilu 2009. Namun menurut saya ada sesuatu yang membuat saya heran, diantaranya: jumlah partai politik peserta pemilu
Awalnya saya beranggapan adanya pengerucutan jumlah partai politik peserta pemilu 2009. Jika kita urut mulai dari pemilu tahun 1999 yang terdapat 49 parpol, kemudian dikecilkan lagi menjadi 24 parpol pada pemilu 2004. Dan saya berharap pada 2009 nanti kontestan pemilu diikuti tidak lebih dari 16 parpol. Namun tak dinyana kalau yang lolos verifikasi adalah sebanyak 34 parpol.
1. Makin banyak parpol, makin besar pula beban APBN
Berdasarkan Undang Undang no 2 tahun 2008 tentang partai politik disebutkan bahwa sumber dana partai politik berasal dari :
– iuran anggota
– sumbangan yang sah menurut hukum
– bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Dari poin nomer 3 dapat disimpulkan bahwa semakin banyak parpol maka APBN/APBD akan semakin terbebani. Sungguh ironi sekali, disaat himpitan ekonomi yang semakin menyengsarakan rakyat, justru Partai politik berlomba-lomba untuk mendaftarkan diri menjadi peserta pemilu 2009. Walaupun mereka menggembar gemboran “Akan Memperjuangan rakyat” namun toh sama saja menyengsaraan rakyat. Bukankah dengan mengambil dana dari APBN/APBD sama juga mengambil dana dari rakyat?
2. Adanya Oknum yang tidak bertanggung jawab
Yang saya meksud dengan oknum tidak bertanggung jawab adalah para pendiri parpol yang sengaja memanfaatkan kesempatan menjelang pemilu 2009. Apa kesempatan itu? yaitu berupa bantuan dana dari pemerintah yang diambilkan dari APBN/APBD. Salah satu pejabat KPU menyatkaan bahwa ada salah satu parpol yang tidak mencantuman alamatnya dengan tepat, alhasil setelah ditinjau kelapangan, yang diperoleh adalah warung kopi. Bukan sekretariat partai politik. Setelah dimintai keterangan, si pendiri parpol tersebut mengatakan dengan enteng : “Yaaa… dengan begini kan nantinya saya dapat bantuan dari pemerintah“.
KURANG AJAR..!!!!
Disaat kondisi perekonomian bangsa yang sedang menjerit, masih ada juga yang memanfaatkan kesempatan.
Kok bisa lulus kalau alamatnya saja tidak jelas?!
Yang dimaksud adalah parpol yang akan di verifikasi..
Sebelum menulis sesuatu, baca dulu yang banyak bosss, terutama Mekanisme pemberian bantuan bantuan dana ke parpol. Hanya yang memperoleh kursi di parlemen yang mendapat bantuan. Itupun dapat dicairkan 1 kali dalam setahun (Kalau Utk Partai Baru ? jika dapat kursi setelah diakhir tahun pasca pelantikan DPR/DPRD terpilih).
Baca dulu Peraturan pemerintahnya.
Oke pak Dokter… Hahaha anda kena pancing akhirnya,, Tyulisan ini saya buat karena saya sudah bosen dengan yang namanya Demokrasi di Indonesia. Terlalu banyak Parpol..!! Padahal tugas parpol adalah untuk mencerdaskan masyarakat dalam hal politik, tapi mana buktinya? Orang2 di desa saya sampai saat ini masih belum tahu sama yang namanya POLITIK…!!!
setuju bosss
Sip Bos… Btw, ente suaminya Ratna Sarumpaet Ya? yang mau nyalonin jadi Presiden itu…
Assalamu alaikum wr. wb.
Saudaraku tersayang,
lihat kenyataan yang ada di sekitar kita!
Uang Dihamburkan…
Rakyat dilenakan…
Pesta DEMOKRASI menguras trilyunan rupiah.
Rakyat diminta menyukseskannya.
Tapi rakyat gigit jari setelahnya.
DEMOKRASI untuk SIAPA?
Ayo temukan jawabannya dengan mengikuti!
Halqah Islam & Peradaban
–mewujudkan rahmat untuk semua–
“Masihkah Berharap pada Demokrasi?”
Tinjauan kritis terhadap Demokratisasi di Dunia Islam
Dengan Pembicara:
Muhammad Rahmat Kurnia (DPP HTI)
KH. Ahmad Fadholi (DPD HTI Soloraya)
yang insyaAllah akan diadakan pada:
Kamis, 26 Maret 2009
08.00 – 12.00 WIB
Gedung Al Irsyad
CP: Humas HTI Soloraya
HM. Sholahudin SE, M.Si.
081802502555
Ikuti juga perkembangan berita aktual lainnya di
hizbut-tahrir.or.id
Semoga Ia senantiasa memberikan petunjuk dan kasih sayangnya kepada kita semua.
Ok, ma kasih atas perhatian dan kerja samanya. (^_^)
Mohon maaf jika ada ucapan yang kurang berkenan. (-_-)
Wassalamu alaikum wr. wb.
——————————————————————
Makasih infonya