17
Jul
08

PANDANGAN ISLAM TENTANG MLM

Multi Level Marketing, memang sering menimbulkan pro dan kontra. Lalu bagaimanakah Islam menaggapinya? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan bisnis MLM, diantaranya :
Masalah Transparansi

Transparansi penentuan biaya untuk menjadi anggota dan alokasinya harus dapat dipertanggungjawabkan. Penetapan biaya pendaftaran anggota yang tinggi tanpa memperoleh kompensasi yang diperoleh anggota baru sesuai atau yang mendekati biaya tersebut adalah celah dimana perusahaan MLM mengambil sesuatu tanpa hak.

Transparansi termasuk dalam masalah peningkatan anggota pada setiap jenjang (level) dan kesempatan untuk berhasil pada setiap orang. Juga peningkatan posisi bagi setiap orang dalam profesi memang terdapat disetiap usaha. Sehingga peningkatan level dalam sistem MLM adalah suatu hal yang dibolehkan selagi dilakukan secara transparan, tidak menzhalimi fihak yang ada di bawah, setingkat maupun di atas.

Hak dan kesempatan yang diperoleh sesuai dengan prestasi kerja anggota. Seorang anggota atau distributor biasanya mendapatkan untung dari penjualan yang dilakukan dirinya dan dilakukan down line-nya. Perolehan untung dari penjualan langsung yang dilakukan dirinya adalah sesuatu yang biasa dalam jual beli, adapun perolehan prosentase keuntungan diperolehnya disebabkan usaha down line-nya adalah sesuatu yang dibolehkan sesuai perjanjian yang disepakati bersama dan tidak terjadi kedholiman.
Bukan Money Game

MLM adalah sarana untuk menjual produk (barang atau jasa), bukan sarana untuk mendapatkan uang tanpa ada produk atau produk hanya kamuflase. Sehingga yang terjadi adalah Money Game atau arisan berantai yang sama dengan judi.

Produk yang ditawarkan jelas kehalalannya

Produk yang ditawarkan jelas kehalalannya, karena anggota bukan hanya konsumen barang tersebut tetapi juga memasarkan kepada yang lainnya. Sehingga dia harus tahu status barang tersebut dan bertanggung-jawab kepada konsumen lainnya.

Legalisasi Syariah

Alangkah baiknya bila seorang muslim menjalankan MLM yang sudah ada legalisasi syariahnya. Yaitu perusahaan MLM yang tidak sekedar mencantumkan label dewan syariah, melainkan yang fungsi dewan syariahnya itu benar-benar berjalan. Sehingga syariah bukan berhenti pada label tanpa arti. Artinya, kalau kita datangi kantornya, maka ustaz yang mengerti masalah syariahnya itu ada dan siap menjelaskan letak halal dan haramnya.

Bukan Milik Musuh Islam

Seorang muslim sebaiknya menghindari diri dari menjalankan perusahaan non Islam, apalagi milik yahudi, yang keuntungannya justru digunakan untuk MEMBUNUH saudara kita di belahan bumi lainnya. Meski pun pada dasarnya kita boleh bermumalah dengan non muslim, selama mereka mau bekerjasama yang menguntungkan dan juga tidak memerangi umat Islam. Tetapi memasarkan produk yahudi di masa ini sama saja dengan berinfaq kepada musuh kita untuk membeli peluru yang merobek jantung umat Islam.

Menjaga Diri Dari Berdusta

Hal yang paling rawan dalam pemasaran gaya MLM ini adalah dinding yang teramat tipis dengan dusta dan kebohongan. Biasanya, orang-orang yang diprospek itu dijejali dengan beragam mimpi untuk jadi milyuner dalam waktu singkat, atau bisa punya rumah real estate, mobil built-up mahal, apartemen mewah, kapal pesiar dan ribuan mimpi lainnya.

Dengan rumus hitung-hitungan yang dibuat seperti masuk akal, akhirnya banyak yang terbuai dan meninggalkan profesi sejatinya atau yang kita kenal dengan istilah ‘pensiun dini’. Apalagi bila objeknya itu orang miskin yang hidupnya senin kamis, maka semakin menjadilah mimpi di siang bolong itu, persis dengan mimpi menjadi tokoh-tokoh dalam dunia sinetron TV yang tidak pernah menjadi kenyataan.

Dan simbol-simbol kekayaan seperti memakai jas dan dasi, pertemuan di gedung mewah atau kemana-mana naik mobil seringkali menjadi jurus pemasaran. Dan sebagai upaya pencitraan diri bahwa seorang distributor itu sudah makmur sering terasa dipaksakan. Bahkan istilah yang digunakan pun bukan sales, tetapi manager atau general manager atau istilah-istilah keren lain yang punya citra bahwa dirinya adalah orang penting di dalam perusahaan mewah kelas international. Padahal ujung-ujungnya hanya jualan obat. Kami tidak mengatakan bahwa trik ini haram, tetapi cenderung terasa mengawang-awang yang bila masyarakat awam kurang luas wawasannya, bisa tertipu.

Tidak Ngawur Dalam Menggunakan Dalil

Yang harus diperhatikan pula adalah penggunaan dalil yang tidak pada tempatnya untuk melegalkan MLM. Seperti sering kita dengar banyak orang yang membuat keterangan ‘palsu’ bahwa Rasulullah SAW itu profesinya adalah pedagang atau menjual sesuatu. Ini jelas eksploitasi sirah Rasulullah SAW yang perlu diluruskan.

Yang benar adalah bahwa sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40, Muhammad itu memang pernah berdagang dan ketika masih kecil memang pernah diajak berdagang. Namun setelah menjadi nabi, beliau tidak lagi menjadi pedagang. Ma’isyah beliau adalah dari harta rampasan perang/ghanimah, bukan dari hasil jualan atau menawarkan barang dagangan, juga bukan dengan sistem MLM.

Lagi pula kalaulah sebelum jadi nabi beliau pernah berdagang, jelas-jelas sistemnya bukan MLM. Dan Khadidjah ra itulah Up-linenya beliau sebagaimana Maisarah juga bukan downline-nya.

Terkait dengan itu, ada juga yang berdalih bahwa sistem MLM merupakan sunnah nabi. Mereka mengaikannya dengan dakwah berantai/berjenjang yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di masa itu.

Padahal apa yang dilakukan beliau itu tidak bisa dijadikan dalil bahwa sistem penjualan berjenjang itu adalah sunnah Rasulullah SAW. Sebab ketika melakukan dakwah berjenjang itu, Rasulullah SAW tidak sedang berdagang dengan memberikan barang /jasa dan mendapatkan imbalan materi. Jadi tidak ada transaksi muamalat perdangan dalam dakwah berjenjang beliau. Kalau pun ada reward, maka itu adalah pahala dari Allah SWT yang punya pahala tak ada habisnya, bukan berbentuk uang pembelian.

Tetap Menjaga Keseimbangan Produktifitas Ummat

Juga perlu diperhatikan bahwa bila semua orang akan dimasukkan ke dalam jaringan MLM yang pada hakikatnya menjadi sales menjualkan produk sebuah industri, maka akan matilah jiwa kreatifitas dan produktifitas ummat. Sebab di belakang sistem MLM itu sebenarnya adalah industri yang mengeluarkan produk secara massal.

Padahal umat ini butuh orang-orang yang mampu berkreasi, mencipta, melakukan aktifitas seni, menemukan hal-hal baru, mendidik, memberikan pelayanan kepada ummat dan pekerjaan pekerjaan mulia lainnya. Kalau semua potensi umat ini tersedot ke dalam bisnis pemasaran, maka matilah kreatifitas umat dan mereka hanya sibuk di satu bidang saja yaitu : BERJUALAN produk sebuah industri.

Etika Penawaran

Salah satu hal yang paling ‘mengganggu’ dari sistem pemasaran langsung adalah metode pendekatan penawarannya itu sendiri. Karena memang disitulah ujung tombak dari sistem penjualan langsung dan sekaligus juga disitulah titik yang menimbulkan masalah.

Biasanya para distibutor selalu dipompakan semangat untuk mencari calon pembeli. Istilah yang sering digunakan adalah prospek. Sering hal itu dilakukan dengan tidak pandang bulu dan suasana. Kejadiannya adalah seorang teman lama yang sudah sekian tahun tidak pernah berjumpa, tiba-tiba menghubungi dan berusaha mengakrabi sambil memubuka pembicaraan masa lalu yang sedemikian mesra. Kemudian melangkah kepada janji bertemu. Tapi begitu sudah bertemu, ujung-ujungnya menawarkan suatu produk yang pada dasarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Hanya saja karena kawan lama, tidak enak juga bila tidak membeli. Karena si teman ini menghujaninya dengan sekian banyak argumen mulai dari kualitas produk yang terkadang sangat fantastis, termasuk peluang berbisnis di MLM tersebut yang intinya mau tidak mau harus beli dan jadi anggota.

Pada saat mewarkan dengan sejuta argumen inilah seorang distributor bisa bermasalah.

 Sumber : Syariah Online


9 Tanggapan to “PANDANGAN ISLAM TENTANG MLM”


  1. 17 Juli 2008 pukul 8:14 am

    -Legalisasi syaria’hnya baru taw…
    -Bukan Milik Musuh Islam. Kalau yang ini mudah2han gak ada
    karena Islam adalah agama yg damai, dan Rahmat bagi seluruh alam
    Kalau sekedar menawarkan mungkin wajar2 saja. Hikmah bagi siteman yg ditawarin, yaitu agar berani mengatakan tidak! sekalipun itu teman. Pengalaman mas, sini kalo teman jualan wah gak enak kalo gak beli, masalahnya, gak lebih dari satu yang nawarin barang, blm lagi brangnya belum tentu butuh. Karena sering terjadi seperti itu aku beraniin tuk nolak dan mita maaf sekalipun teman akrab bgt. Ya hidup ini adalah pilihan mas jadi harus memilih mana yg terbaik

  2. 3 det
    27 Juli 2008 pukul 6:14 pm

    yang bikin MLM HARAM adalah kelakuan distributornya yang MENIPU ketika MENJERAT calon member baru. banyak yang TIDAK BERANI JUJUR DI AWAL bahwa ini MLM. tapi bilang ini INVESTASI SUPERMARKET, investasi di bidang PUPUK PERTANIAN dan sebagainya..

    soalnya mereka sadar betul kalo langsung bilang MLM maka orang akan lari duluan.

    saya sudah pernah menulis ini di blog saya http://www.deteksi.info
    silakan dicari dengan key: pelaku tianshi makin tidak percaya diri

  3. 29 Juli 2008 pukul 9:48 am

    -Masalah Transparansi
    iuran anggota qta 50rb/tahun,,, itu include majalah yg qta terima setiap bln+ilmu+kemudhn2 yg ddpt klo pas butuh produk+minum air sepuasnya gratis pke e-spring hehehe….
    cuma klo untuk cash flownya uang rugi laba yg perusahaan MLM dpt itu yg sampe’ skrg aq pertanyakan…
    bisa mnta tlg bntu cariin g Be??

    -Bukan Money Game
    yg qta jual hanya produk,..
    klo qta bisa menjual produk, qta baru dpt bonus (point value)…
    bukan spt MLM lainnya yg dpt downline lngsng dpt bonus,,disini qta tidak memperdagangkan manusia

    -Produk yang ditawarkan jelas kehalalannya
    Insya Allah produk yg qta tawarkan jelas kehalalannya cz tiap tahun disertifikasi halal oleh MUI dan IFANCA

    -Legalisasi Syariah
    Nah ini ni yg kyknya blm ada (maklum impor)
    yah mungkin MLM yg dijalankan ama Aa’ Gym yg ada legalisasi syariahnya

    -Bukan Milik Musuh Islam
    Emang aq pernah tau ada beberapa perusahaan kyk minuman soda yg kmu anti minumnya itu lho..hasil laba yg diperoleh sebagian digunakan untuk dana perang…
    tapi insya allah perusahaan yg satu ini g gtu,, laba yg mereka dpt lbh cenderung digunakan untuk mensponsori event2 olah raga (olimpiade) ama untuk memberi reward para member yg udah tinggi tingkatannya bwt menjalankan perjalanan wisata kll dunia+pelayanan kelas I

    -Menjaga Diri Dari Berdusta
    Oops dosa mas klo qta bohong…kita jg g menjual mimpi semata…
    disini qta diajarkan untuk memiliki mimpi alias cita2 dan berusaha untk membuat cita2 itu jd kenyataan..
    g ada ceritanya org tiba2 aja jd miliyuner dadakan ato istilahnya org kaya baru alias borjuis tanpa ada usaha apapun…
    dan itu g butuh wktu singkat…butuh skitar 10-15 tahunan itupun klo qta bner2 serius di bisnis ini…(itu sih aq liat dr org2 yg udh join skitar taun 1992)
    tanpa gabung di bisnis inipun qta juga bisa jd sukses…
    inget ada bnyk cara menuju sukses Be…asal halal
    walau ujung2nya hanya jualan multivitamin

    -Tidak Ngawur Dalam Menggunakan Dalil
    Sip Ok deh mas,,gak ngawur kok

    -Tetap Menjaga Keseimbangan Produktifitas Ummat
    G semua org bs menjadi prospek qta.. ga semua org jg hrs menjalankan bisnis ini…
    klo para dokter kandungan berbondong-bondong pensiun dini sapa coba yg bantu ibu2 melahirkan
    klo para polisi qta berbondong-bondong pensiun dini sp jg yg bakal menangkap dan mengintrograsi para penjahat diluar sana
    klo para pilot pensiun dini sapa coba yg bakal mengantar diriku naek pesawat??hahaha…(hush g usah ikut ketawa jg kmu!!!)
    makannya g semua org hrs ikut bisnis ini

    -Etika Penawaran
    perlu diketahui aja..
    g smua org MLM kyak yg kmu sebutkan itu Be…
    Qta juga ada etika presentasi dalam hal menawarkan barang tersebut.. ga asal presentasi ke org2…
    ada ilmunya..tp bukan ilmu perdukunan lho (hehe jd inget hakim)

    mungkin yang kmu alami slama ini adalah bertemu dengan org2 yang salah artinya org tersebut belum benar2 mengerti seperti apa dan bagaimana bisnis yang ia jalankan itu…

    aq join diMLM ini jg karena bpkq… tiba2 aja disodorin kertas dan disuruh ttd…pengennya sih g ttd, tp mw gmn lg tkutnya ntar dipecat jd anak..hehe,,,

    sampai saat inipun aq juga msh belajar Be…
    belajar dr bpkq, blajar dr tmn2 di team MLM, belajar dr org2 yg sdh q presentasikan, belajar dr kmu jg…

    aq jg g seberapa ngoyo di bisnis ini (maklum brgnya mahal)
    aq lbh milih bwt bnyk2 belajar dulu,,cz disini qta dituntut bwt ktemu ama berbagai macam org…
    dr sini aq juga bs belajar people skill,,.. kita belajar gmn caranya berinteraksi dgn org esp ama org yg blm qta kenal dan berusaha unt menahan ego kita esp saat dtolak setelah presentasi dan it works Be…dulu aq pemalu bgt ama org tp skrg lmjlah ga malu2 amat..malah malu2in..dan dlu mesti ngomel2 klo ditolak org2 tp itu sbnrnya salah,,,qta dituntut untk berpikir positif
    qta dituntut untk selalu bersikap optimis, slalu berpikir positif ama org…
    klo tdk menemukan hal baik ya g usah dibicarain,,.klo mw ngomongin org yg bgs2nya aja bkn keburukannya
    setiap org pasti pernah melakukan keslhan tp memarahinya tdk akan mengajarkan apa2..
    org akan belajar sesuatu ketika dia mendapat pujian saat melakukan hal benar…bener g???

    ok..sekian dr aq…uh pnjg bgt ya?? ampek pegel..hehe
    g ada maksud apa2 lho Be,,, just give a comment

    keep the good work Be…
    moga aditcenter dikunjungi lbh bnyk org lagi…
    amin

  4. 5 sandi
    21 Januari 2009 pukul 7:54 pm

    assalamualikum warohmatullohi wabarokatuh’
    Aku ingin katakan kepada yang mau membaca kata2 yang aku tulis ini.janganlah kalian sekali-kali ikut dalam suatu MLM(multi level marketing).karna saya sudah berpengalaman dlam hal ini.mungkin kalian akan mengira saya bohong karna kalian belum merasakan sendiri.tapi sebelum itu terjadi janganlah sekali-kali kalian mencobanya karna saya jamin kalian pasti akan rugi.

    • 10 Juli 2009 pukul 6:07 pm

      assalamu alaikum Sandi

      Mas/pak sandi ini kayaknya antipati dengan yang namanya MLM. Kalo menurut pengalaman saya, sepanjang MLM yang kita ikuti sesuai dengan kaidah2 yang telah dijelaskan di atas, Insya Allah kita tidak rugi.

      Dulu saya juga seperti Anda, namun ketika ada Ustadz yang mengajak saya ikut MLM, alhamdulillah MLM justru menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat, selain dari produk yang bermanfaat bagi kesehatan, manfaat secara materiil, kita juga jadi lebih banyak saudara, lebih banyak tau tentang dakwah dan bisnis itu sendiri.

      Yang terpenting adalah KEJUJURAN dari semua pihak yang menjalankan MLM. Kalo hal itu dilakukan maka kesejahteraan bersama akan dicapai. Upline membantu downline, downline membatu upline, jadi saling membantu dan bekerja sama akan mempermudah mendapat kesejahteraan dan kebahagiaan….

      Itu hanya sekedar pengalaman saya, mungkin kalau ada pengalaman teman yang lain sebagai pembandingnya…

      janganlah memandang mlm sebagai sesuatu yang buruk. Banyak MLM yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

      terima kasih

  5. 7 Dhanu
    2 Februari 2009 pukul 1:30 pm

    Jujur aku sering diajakin bt ikutan MLM,tapi semuanya aku tolak,bukan karena ga selera ama uang ato hadiah2 bonus yang ditawarin seperti rumah,mobil dan uang ratusan juta^^.Hanya saja setelah dipikir-pikir dan melihat hasil kerja keras kwn ku,rasanya sangat sulit menjadi kaya hanya dengan mengikiti MLM,temenku ampe berenti kuliah krn mo fokus selling!!coba pikir,enakan mana kerja jd MLM ato PNS???MLM tu bagai pedang mata 2,kalo sukses mujur kalo ga Kacian de loe!!
    satu hal yang paling megerikan dari MLM adalah yang pasti kaya adalah yang berada di posisi puncak itung aja misal uang daftar 100000,kalo 10 org ikut dia dapat 1000000 sedang yang mengajaknya cm 10000.Ingatlah TIDAK ADA JALAN MUDAH MENJADI KAYA!!USAHA DAN DOA MENJADI KUNCI SUKSES!!

    ——————————————————————————————————-
    MLM = Malas Lawan Malas…Jadinya ya tambah Malas. Mau sukses kok malas?? Doa dan usaha dong…hehehehe

  6. 8 darmanto
    29 Oktober 2009 pukul 8:49 pm

    ass… yg sy tnyakan hmpr sm dgn tm2. gni krg sy lg mnekuni bsnis mlm pulsa. namanya duta-network ( http://www.duta-network.com). duta menggunakan sistem 2 kaki/ bineri,
    untuk pmbayaran komisinya menggunakan uang pendaftaran dari mmber baru, trus sstem piramid, jg mnggunakan sstem bgi hasil/pmbyaran bebasis syariah. bgaimanakah pandangan islam menggenai hal trsbt???????? mhon jwbnya…..

  7. 11 Desember 2009 pukul 1:59 pm

    hmm..sy ada mengkaji jg..tp bkn lah dr sudut piramid ataupun tidak..tapi dari segi syariat islam..sy ada tulis ttngnye disini http://syahbandar87.blogspot.com/2009/11/haramkah-mlm.html

    ..muga umat islam lebih peka dan bertanye dahulu orng yg lebih mengetahui sejauh mana halal nye mlm ni sblm msk.bkn maen redah je sehingga mengabaikan halal haram..yg sy tau salah satu mlm yg ikut syarak dan ada penasihat agama adalah HPA yg mana syarikatnya adalah milik islam dan juga ia bkn lah piramid..maknanya kita hnya akan dpt untung bila kita cr sdnri ahli br..tp jika orng bwh kita cr maka ia tidak memberikan apa2 manfaat pun pd kita..ye,mmg cara ini agak lambat sbb hnya kita yg bekerja..namun ia mematuhi kehendak islam

    amat sukar jika syarikat milik bukan islam yg bisness planning nya pun tidak merujuk pakar muamalat islam kemudian bebas dari unsur2 riba,judi,syubhah ataupun tidak sesuatu yg bercanggah disisi islam..kita islam jadi adalah berwajib untuk kita lebih peka akan hal ini..


Tinggalkan Balasan ke Nadia Batalkan balasan


Anda Pengunjung ke-

  • 59.971

Tanggal Hijriah

Juli 2008
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Uang adalah Waktu

Arsip

ARTIKEL BIDANG

Statistik Pengunjung

free counters

Prakiraan Cuaca